Target> 99 Pos || By : Achmad Adhy

Minggu, 22 Desember 2013

DETIK-DETIK PEMBACAAN NASKAH PROKLAMASI

DETIK-DETIK PEMBACAAN NASKAH PROKLAMASI

Selama masa penjajahan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945, Indonesia dibagi menjadi dua wilayah kekuasaan:
1) Wilayah Komando Angkatan Laut berpusat di Makassar, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian
2) Wilayah Komando Angkatan Darat berpusat di Jakarta, meliputi Jawa, Madura, Sumatra, dan Malaya.

Pusat Komando untuk seluruh kawasan Asia Tenggara terdapat di Dalat (Vietnam). Serangan tentara sekutu sudah mulai diarahkan ke Indonesia. Setelah menguasai Pulau Irian dan Pulau Morotai di Kepulauan Maluku, pada tanggal 20 Oktober 1944, Jenderal Douglas Mac Arthur, Panglima Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, menyerbu Kepulauan Leyte (Filipina). Penyerbuan ini adalah penyerbuan terbesar dalam Perang Pasifik. Dalam bulan Februari 1945, pasukan sekutu berhasil merebut Pulau Iwo Jima di Jepang. Demgan jatuhnya Pulau Iwo Jima, tentara Jepang semakin lemah. Untuk menarik perhatian rakyat Indonesia, Jepang mengizinkan pengibaran bendera Merah Putih di samping Bendera Jepang. Lagu Kebangsaan ''Indonesia Raya'' pun boleh dikumandangkan setelah lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo.


Tanggal 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima, Jepang, dijatuhi bom atom oleh Amerika. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan kembali oleh Amerika di Kota Nagasaki. Akibatnya, pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana. Umtuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia sebagai salah satu wilayah yang diduduki Jepang, Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga orang tokoh Indonesia, yaitu Bung karno, Bung Hatta, Dr. Radjiman Wediodiningrat berangkat ke Dalat, Vietnam. Setelah melakukan pembicaraan sekitar persiapan Kemerdekaan Indonesia, Pada tanggal 14 Agustus 1945, seorang tokoh pemimpin Indonesia, yaitu Sutan Syahrir memperoleh berita bahwa Jepang sudah mengaku kalah. Pada malam harinya, Sutan Syahrir segera menemui Bung Karno untuk menyampaikan berita tentang kekalahan Jepang tersebut. Ia juga menuntut agar Bung Karno segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Dengan berbagai pertimbangannya, Bung Karno menolak usul tersebut. Tanggal 15 Agustus 1945, para pemuda mengadakan rapat dengan pokok pembicaraan sekitar usaha-usha untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Usulan tersebut pun segera disampaikan kepada Bung Karno, tetapu Bung Karno tetap menolak dengan alasan beliau harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota panitia lainnya. Karena Bung Karno tetap menolak usulan untuk segera memproklamasika Kemerdekaan Indonesia, tanggal 16 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa oleh para pemuda ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Tujuannya agar kedua tokoh tersebut segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia tanpa ada pengaruh dari pihak Jepang. Akhirnya, terjadi kesepakatan antara golongan tua yang diwakili oleh Mr. Ahmad Subardjo dengan golongan pemuda yang diwakili oleh Wikana dan Yusuf Kunto untuk membawa kembali kedua tokoh tesebut kembali ke Jakarta. Pukul 21.00 WIB, kedua tokoh tersebut dibawa kembali dari Rengasdengklok, dan sampai di Jakarta sekitar pukul 23.00 WIB. Selanjutnya, pada pukul 00.00 WIB, Bung Karno memimpin rapat PPKI di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Dalam rapat tersebut dirumuskan teks proklamasi, dan menyetujui agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dikumandangkan keesokan harinya. Tepat hari Jum'at tanggal 17 Agustus 1945, pada pukul 10.00 WIB, bertempat di Jalan Pegangsaan  Timur No. 56 Jakarta, (sekarang Jalan Proklamasi), dibacakanlah teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Bung Karno. Beliau didampingi oleh Bung Hatta dan tokoh-tokoh lain atas nama bangsa Indonesia. Sejak itu, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari belenggu penjajah. Nasib bangsa dan tanah air selanjutnya terletak di tangan bangsa Indonesia sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Target> 99 Pos || By : Achmad Adhy

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *